Bab 2 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 2
Dalam pernikahan ini,
Maharani ingin tampil sebagai ibu yang baik, meski hanya sebagai ibu tiri.
Mengingat statusnya yang pernah menyandang ratu film terpopuler.
Jelas dia harus membuat
pesta pernikahan ini sangat bagus, agar dirinya tetap dipandang dan dipuji oleh
semua orang.
Di hari pernikahan,
tempat resepsi pernikahan Palace Garden. Di dalam ruang istirahat pengantin
wanita, Jihan masuk lalu duduk di sofa dengan malas tapi arogan.
"Jangan bangga hati,
menikah dengan keluarga sebastian bukan berati kau naik pangkat!" sindir
Jihan.
"Kau tak lain
hanyalah hewan peliharaan kami yang sudah diberi makan selama bertahun-tahun.
Jadi ingat kau harus sadar diri."
"Kau sebut aku
apa!?" hardik sekaligus tanya Khansa.
Jihan menangkap aura yang
sedikit aneh, raut wajahnya pun berubah menjadi canggung. Jihan menatap
sepasang mata Khansa yang indah, sejak kedatangannya Khansa selalu memakai
cadar. Tapi hanya dengan melihat matanya saja sudah bisa diketahui jika dia
sangat cantik. Ini benaran membuat Jihan merasa iri, jelas-jelas dia hanya anak
kampungan tapi malah sok serius.
"Sa! Waktunya sudah
tiba, ayo keluar!" Fauzan Isvara dan Maharani membawa rombongam tamu
penting ke dalam.
Saat duduk didalam mobil,
Khansa malah bertanya dengan nada rendah, waktunya sudah tiba. "Kenapa mempelai
pria tidak datang menjemputku?"
Fauzan merasa sangat
bersalah, hal ini membuat banyak sekali orang yang menarahi Maharani. Semuanya
tahu jika kondisi mempelai pria tidak baik, tapi malah memperhelatkan resepsi
mewah.
Tindakan Maharani antara
lain karena gengsi dan juga karena tidak mau kedua putrinya menikahi pria
penyakitan, jadi dia meminta Khansa sebagai penggantinya.
Raut wajah Maharani
seakan menggelap, hatinya merasa tidak baik. Dia memperhatikan Khansa, tiba-tiba
dia merasa telah meremehkan Khansa, sehingga membuatnya malu.
Waktu masih panjang, dia
pasti akan memikirkan cara untuk membereskan Khansa di lain waktu.
Khansa tiba di Villa
Anggrek, lalu langsung memasuki kamar barunya. Dari semenjak masuk ke rumah barunya,
hampir-hampir tidak ada cahaya di dalam rumah baru, begitu pun di kamar barunya
ini, suasana yang gelap gulita dan juga sepi.
Khansa berjalan perlahan
kearah ranjang, samar-samar dia melihat seorang pria tengah terbaring di sana.
"Itu seharusnya suami aku bukan?"
Perlahan Khansa duduk di
sisi ranjang besar mereka, mencoba menarik tangan suaminya itu. Khansa hanya
ingin memeriksa keadaan Leon namun siapa sangka Leon malah berbalik badan,
menarik Khansa dan menindih tubuh Khansa di ranjang mereka yang besar itu.
Seketika saja Khansa
merasa ada yang aneh, ada yang tidak beres. Katanya pria ini adalah seorang
yang penyakitan. Sedangkan pria yang sedang menindihnya ini adalah benaran pria
yang kuat dan sehat.
Merasa curiga dengan pria
yang sedang menindihnya ini, langsung saja Khansa menendang ************ pria
itu. Dengan lihai pria itu menghindari lalu menekukan lututnya dan menindih
Khansa kembali.
"Siapa kamu!
Lepaskan aku!"
Khansa memberontak hebat,
tubuh mereka bergesekan di kain tipis.
Leon menggodanya.
"Pengantin baruku ramah banget? Mau naik ranjang ya"
"Dasar mesum!"
hardik Khansa kepada Leon.
Dia pun segera memahami
kenyataan bahwa pria ini adalah suami yang baru saja dinikahinya ini tapi tidak
sesuai dengan rumor yang dia dengar. Suaminya ini ternyata tidaklah lemah.
Melihat Khansa yang
tertegun memandanginya, Leon mulai membuka baju Khansa. Tak terima Khansa pun
memberontak.
"Berkerjasamalah!
Ada yang menguping," jelas Leon.
"Di luar ada
Nenek," jelas Leon seraya menunjuk kearah pintu.
"Tidak! Tidak
mau!" gumam Khansa seraya menggelengkan kepalanya.
Leon tidak memperdulikan
penolakan Khansa, tapi malah melakukan pemanasan benaran pada tubuh Khansa.
Kansa tidak bisa membuat Leon berhenti.
"Jika kau bekerjsama
maka ini hanya akan memakan waktu selama satu jam, jika menolak maka ini bisa
menjadi dua jam," bisik parau Leon di telinga Khansa.
"Dua jam, apa dia
ini pendekar. Sakit! Apanya yang sakit," gumam Khansa merutuki pria yang
sedang menciumi daun telinganya, lalu turun ke tulang selangka dan sedikti
lebih lama ketika turun ke bagian dada.
Suara rutukan Khansa pun
berganti menjadi suara lenguhan gemetar menahan sesuatu agar tidak meledak.
Hati dan kepalanya seakaan mau meledak di tiap kali Leon mengecupinya.
Ini adalah pertama
kalinya Khansa dekat dengan pria, dan baru pertama kali tapi Leon malah
memberikannya dinamit di mulutnya yang siap meledak kapan saja jika dia sudah
tidak bisa menahannya lagi.
Nenek Leon yang berada di
luar mendengarnya, tentu sangat merasa senang karena ternyata cucunya tidak
impoten. Nenek Leon segera pergi ke aula leluhur dan berdoa.
Khansa seketika mendorong
Leon, dan Leon juga bangkit dari atas tubuh Khansa. Saat lampu dinyalakan
Khansa terkejut melihat wajah pria yang baru saja menciuminya tadi dengan
serakah. Rupanya dia adalah pria yang ada di dalam kereta tersebut.
Leon berkata sambil
tersenyum, "sudah kubilang bukan! Kalau kita akan bertemu kembali."
Tatapan mata leon
menikmati wajah Khansa yang sedikit terlihat limbung itu. Sebelumnya kepala
pelayan telah memberitahunya kalau keluarga Isvara menggunakan seorang gadis
desa sebagai pengantin pengganti.
Awalnya dia tidak terlalu
memikirkannya, asalkan neneknya senang, namun siapa sangka jika gadis desa itu
adalah ternyata wanita yang di dalam kereta. Leon pernah menyaksikan bagaimana
gadis ini membuat pria bercodet terjatuh di dalam pelukannya.
Keesokan paginya Kepala
pelayan, Paman Indra mengetuk pintu kamar utama, "Masuk," ujar Leon.
"Tuan Muda, Nyonya
Muda … harus diapakan?" tanya Paman Indra.
"Biarkan saja,"
jawab Leon seraya memandangi pintu kamar mandi mereka.
"Siapakan sarapan!
Makanan kesukaan Nyonya," ujar Leon.
Setelah Keduanya rapih
berpakaian, mereka pun pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama dengan Nenek.
Nenek masih merasa puas
hati karena mengetahui bahwa cucunya ini tidak impoten, jadi sedikitsedikit
menasehati Leon agar memperlakukan Khansa dengan baik.
Nenek Leon mengeluarkan
sebuah kotak, "Ambilah! Ini adalah cincin ketika Nenek bertunangan dulu."
"Berpikir ini adalah
cincin yang membawa Nenek Leon masuk ke dalam keluarga sebastian, maka Khansa
pun menolak."
"Nenek bagaimana
mungkin aku menerima cincin sebagus ini dan seberharga ini," tukas Khansa.
"Hish kau adalah
menantu sah keluarga Sebastian, jadi ambil dan pakai," tukas Nenek Leon.
Khansa mau tak mau pun
mengambil cincin itu dan memakainya. Konon katanya di dunia, model cincin
tersebut hanya di miliki oleh tiga orang saja.
Mengetahui hal ini jelas
saja membuat Khansa merasa gemetaran. Berat cincinya yang bahkan tidak ada satu
kilogram, tapi itu terasa beratnya ampun-ampun.
Selesai makan pagi, Nenek
meminta Leon untuk mengajak Khansa berkeliling, Nenek meninggalkan mereka
berdua. Tapi Leon malah menakuti Khansa, mengatakan bahwa di halaman belakang
dia memelihara dua ekor serigala.
"Dengar gadis kecil,
pernikahan kita karena sebuah kesepakatan keluaarga. Namun tetap saja kau harus
patuh kepada aku."
"Jika tidak!?"
jawab sekaligus tanya Khansa.
"Itu … bisa saja
sewaktu-waktu aku akan melemparkanmu kepada dua serigala tersebut sebagai
makanan," Jawab Leon sambil menyeringai.
Penutup Bab 2 Novel Romantis Pengantin
Pengganti
Bab 2 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 2 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.