Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 5 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 5

Tak lama kemudian Leon memundurkan badannya, menyipitkan mata dan melihat sekilas bibir merah Khansa yang ada di balik cadar, jakunnya bergerak, lalu berkata dengan sedikit menahan napasnya.

“Maaf, gimana kalau … kamu cium balik, supaya kita impas?”

Khansa melihatnya dengan tatapan tajamnya. “Kurasa … aku seharusnya menamparmu!” tukas Khansa seraya mendorong tubuh Leon agar lebih menjauhinya.

Leon mengangkat sudut bibirnya yang tipis, suara tawa yang memikat bercampur dengan rasa senang muncul dari tenggorokannya, ini seperti baru saja mendapatkan mainan baru pikir Leon.

"Sungguh menyenangkan hati," gumam pelan Leon yang hanya dapat di dengar olehnya sendiri.

Khansa membuka pintu mobil kursi penumpang depan. “Aku pergi dulu.”

"Ingat namaku Leon!” ujar suaminya itu.

Khansa tidak berpikir banyak, dia hanya menjawab “Uhm”, sekarang ini dia tidak peduli dengan namanya, yang ingin dia lakukan hanya menemui kakeknya, puluhan tahu terpisah.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Bahkan ketika dia sampai dia belum diijinkan menemui kakeknya itu, jika sudah resmi menikah dengan keluarga sebastian barulah Fauzan mengijinkan Khansa untuk bertemu dengan kakek Isvara.

Fauzan sengaja menjadikan kakek Isvara sebagai jaminan agar Khansa tidak lari dari pernikahan.

“Iya, tahu, sampai jumpa, Tuan Leon.” Khansa berdiri di luar mobil sambil melambaikan tangan mungilnya ke arah Leon.

Hari ini Khansa memakai sebuah sweater merah, saat melambaikan tangan, bagian bawah sweater terangkat ke atas dan menampakkan pinggang munggilnya, Leon menggesekkan jemarinya yang berada di atas setir sejenak, di dalam hati Leon berpikir apakah pinggang kecilnya itu cukup untuk dia genggam?

“Aku ada rapat nanti, jadi agak malam baru kujemput.”

“Tidak perlu…”

Saat Khansa menolak, mobil mewah berjenis mini cooper itu telah melaju pergi dengan cepat. Leon pergi tanpa mendengarkan perkataan Khansa.

Adegan ini kebetulan dilihat oleh Jihan dari lantai atas. Jihan merasa Khansa terlihat lugu dan baik di luar, tapi tak disangka di hari kedua menikah dia malah sudah menggoda pria lain di belakang suami penyakitannya itu.

Khansa naik ke lantai atas dan disindir oleh Jihan bahwa dia memelihara sugar baby.

"Baru menikah, sudah berani bawa pacar muda," sindir Jihan.

Khansa, "…"

Khansa teringat pada postur tubuh dan wajah Leon, dia tidak tahu harus menjawab apa terhadap penilaian sugar baby yang Jihan sematkan ke Leon, tapi dia sedang malas meladeni Jihan, tujuannya pulang adalah untuk menjenguk kakek.

Kakek adalah satu-satunya orang yang paling menyayanginya di keluarga Isvara.

Sepuluh tahun yang lalu, saat Khansa berumur sembilan tahun, Ibunya meninggal, suatu hari saat terbangun dia menemukan dirinya sedang berbaring di depan tangga, dan kakeknya terbaring di dalam genangan darah di lantai bawah.

Semua orang di rumah yakin kalau dia lah yang mendorong kakek. Kemudian datang seorang peramal yang mengatakan kalau dia adalah pembawa sial, siapa pun yang bersamanya pasti akan dalam masalah.

Oleh karena itu, Fauzan mengirim Khansa yang baru berusia sembilan tahun ke desa dan tidak mengurusinya lagi bahkan sekali pun tidak pernah menjenguk Khansa.

Tak lama kemudian ayahnya itu menikahi Maharani dan membawanya tinggal di rumahnya, menjadikan Maharani Nyonya Besar di rumah keluarga Isvara. Kepulangan Khansa kali ini adalah untuk menyelidiki kebenaran waktu itu.

Khansa menjenguk kakeknya sendirian. Rasa haru menyelimuti hati Khansa, ini adalah Kakeknya yang tidak di lihat selama bertahun-tahun.

Khansa berjalan dekat ke ranjang Kakek Isvara, karena pendarahan otak dan cedera kepala berat benaran mempengaruhi kesehatan kakek Isvara. Khansa mendekati kakek Isvara, lalu dia memeriksa denyut nadi kakek dan memeriksa kesehatan tubuhnya.

Khansa mengatakan pada kakek bahwa dirinya pasti akan menyembuhkan kakek. "Kakek aku kembali," ujar Khansa dengan suara tercekat menahan tangis.

Khansa bersimpuh di sisi ranjang Kakek Isvara, lalu meletakan kepalanya di dada Kakek Isvara dengan manja seperti dulu waktu dia kecil. "Aku pasti akan menyembuhkan kakek," janji Khansa.

Khansa mengangkat kepalanya, duduk di sisi Kakek Isvara lalu mengambil tangan Kakeknya itu dan mulai memijat-mijat tangan kakek Isvara, Khansa memberikan pijat refleksi.

Pijat tangan ini sering dilakukan untuk menghilangkan pegal dan membuat tubuh agar terasa lebih segar. Khansa melakukan pijat refleksi di bagian tangan kakek Isvara karena pijatan ini dipercaya dapat memberikan efek relaksasi dan mendeteksi berbagai gangguan pada organ tubuh.

Khansa mulai menekan titik tertentu di bagian tangan, yang berdasarkan pengetahuannya, titik itu terhubung dengan organ dalam tubuh.

Dengan memberi tekanan di bagian tersebut, dipercaya dapat memberikan efek kesehatan seperti mengurangi nyeri dan membuat tubuh lebih rileks.

Sementara itu, Di dalam dapur, ibu tirinya sedang sibuk memasak sarang walet, dia akan memasukkan obat ke dalam sup sarang walet untuk mengerjai Khansa.

Maharani meneteskan sepuluh tetes cairan obat bius, lalu dia mengaduk hingga obat tercampur dengan air secara merata.

Sebenarnya lima tetes saja sudah cukup, namun Maharani sangat membenci Khansa, karena itu memberinya sepuluh tetes, berharap obat itu akan segera bekerja lebih cepat.

Maharani menambahkan obat bius cair yang bisa bekerja ampuh dalam hitungan menit. Cukup sekali minum langsung bisa membuat pingsan. Obat bius cair kategori liquid s*x ini bakhan bisa membuat orang pingsan berjam-jam lamanya.

Seseorang akan terbius dalam arti tertidur dengan mudah setelah menggunakannya. Tak sampai tiga puluh menit, pengguna akan pingsan selama berjam-jam setelah meminum minuman yang sudah tercampur liquid s*x ini.

Maharani mencampurkan ke menu masakan sarang walet tadi karena cairan ini tidak berbau maupun berasa.

Pada umumnya kebanyakan obat bius mempunyai rasa dan bau salah satunya yang paling banyak adalah rasa pahit dan bau yang menyengat jika tercium oleh hidung.

Maharani akan meminta Khansa menghabiskan menu sarang walet ini. Lalu dengan bantuan Jihan, mereka hendak memberikan Khansa kepada seorang pria tua bernama Pak Arman yang telah lama menginginkan Khansa.

Ketika waktunya tiba, dia akan mengambil beberapa foto asusila Khansa untuk mengancamnya.

Khansa meminum sup itu dengan patuh, dia juga berterima kasih kepada Maharani dengan bodohnya, setelah pingsan dia dibawa ke dalam kamar.

Tak lama kemudian Pak Arman datang, dia terlebih dahulu menjanjikan investasi dana kepada Grup Isvara, Mendengar dan membayangkan berapa banyak pundi-pundi uang yang akan dia dapatkan nanti dengan hanya sekali menjual khansa kepada Pak Arman, itu membuat hati Maharani serasa ingin keluar dari tempatnya sangking merasa senangnya.

Setelah itu Maharani baru memperbolehkannya naik ke lantai atas. Di dalam kamar, Pak Arman hampir meneteskan air liurnya ketika melihat Khansa yang terbaring di atas ranjang, dia bergegas melepaskan pakaiannya dan menerjang ke atas ranjang.

“Hai cantik, aku datang!”

Penutup Bab 5 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Bab 5 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 5 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.